Anatomi dan Fisiologi Hewan
A.
Pengertian
Anatomi
Anatomi
berasal dari bahasa Yunani anatomia dari anatemnein, yang berarti
memotong. Cabang dari biologi yang berhubungan dengan struktur dan organisasi
dari makhluk hidup. Terdapat juga anatomi hewan atau zootomi dan anatomi
tumbuhan atau fitotomi.
Beberapa
cabang ilmu anatomi adalah anatomi perbandingan,
histologi, dan anatomi manusia. Anatomi hewan juga disebut sebagai anatomi
perbandingan atau morfologi hewan jika mempelajari struktur berbagai hewan,
dan disebut anatomi khusus jika hanya mempelajari satu jenis hewan saja.
B.
Pengertian
Fisiologi
Fisiologi atau ilmu faal adalah
cabang ilmu biologi yang mempelajari berlangsungnya system kehidupan. Istilah
fisiologi diambil dari istilah Belanda yaitu physiologie yang dibentuk dari 2 kata Yunani yaitu kuna yang berarti “asal-usul”
atau “hakikat” dan logia yang berarti “kajian”.
C. Jaringan Hewan
Pada
hewan multiselular, sel tidak hanya berguna utuk dirinya sendiri tetapi sel
tersebut berperan pada tubuh hewan tersebut secara keseluruhan. Artinya sel menjalankan fungsinya yang khusus
dan fungsi-fungsi tersebut dikendalikan oleh pusat pengaturan. Dengan demikian,
aktivitas dari berbagai macam sel dalam tubuh dapat selalu seimbang. Sehingga sel-sel
yang memiliki struktur dan fungsi yang sama berkelompok dan akan membentuk
struktur yang disebut dengan jaringan.
Dalam tubuh hewan
multiselular terdiri dari 4 jenis jaringan dasar yaitu :
·
Jaringan
Epitel
Jaringan ini disusun oleh lapisan sel
yang melapisi permukaan organ seperti permukaan kulit. Jaringan ini berfungsi
untuk melindungi organ yang dilapisinya, sebagai organ sekresi dan penyerapan. Jaringan
epitel adalah jaringan yang membatasi dua lingkungan berbeda dalam tubuh hewan
dan melekat pada jaringan ikat. Jaringan
epitel tersusun atas sel-sel epitel dan banyak terdapat di lapisan kulit dan
permukaan dalam tubuh seperti paru-paru, lambung, usus halus dan pembuluh
darah. Oleh karena berfungsi untuk melindungi tubuh dari infeksi dan luka,
jaringan epitel tersusun atas sel-sel yang rapat dengan sedikit ruang antar
selnya.
Adapun
ciri-ciri dari jaringan epitel yaitu:
·
Sel-selnya tersusun rapat
·
Tidak mengandung pembuluh darah namun
pembuluh syaraf
·
Kemampuan regenerasinya yang tinggi seperti
yang terdapat pada kulit
Jaringan
epitel terdiri dari 3 macam yaitu:
1.
Eksotelium: epitel yang membungkus bagian luar tubuh
2.
Endotelium: epitel yang melapisi organ dalam tubuh seperti jaringan
epitel yang melapisi dinding dalam kapiler darah, pembuluh limfa dan jantung
3.
Mesotelium: epitel yang membatasi rongga tubuh seperti pericardium,
pleura dan peritonium
Selain berfungsi sebagai lapisan
paling luar yang melindungi tubuh, jaringan epitel memiliki fungsi-fungsi lain,
antara lain:
· Sebagai alat ekskresi dan
osmoregulasi yang mengatur tekanan osmotik cairan tubuh, contohnya dengan cara
membuang garam-garam melalui permukaan kulit.
· Melakukan proses absorpsi, contohnya
jaringan epitel pada dinding usus berfungsi untuk menyerap sari-sari makanan.
· Sebagai kelenjar, contohnya epitel
lambung yang berupa suatu sel kelenjar penghasil lendir.
· Membantu proses respirasi, contohnya
epitel-epitel yang terdapat di saluran pernapasan.
· Sebagai alat penerima rangsang dari
luar, contohnya sel-sel neuroepitel di puting mengecap lidah.
· Sebagai alat gerak, contohnya pada
sayap kelelawar dan selaput renang pada katak sawah.
Berdasarkan
bentuknya, jaringan epitel dibedakan menjadi:
a. Epitel pipih (squamous ephitelium)
Ialah
epitel yang selnya berbentuk pipih dengan nukleus berbentuk bulat dan berada
ditengah.
Berdasarkan
lapisan penyusunnya epitel dibedakan menjadi
2 macam:
Ø Epitel
pipih selapis
Lapisan hanya satu lapis tetapi rapat
sekali, fungsinya untuk difusi, osmosis, filtrasi dan sekresi, terdapat di
jaringan epitelium.
Ø Epitel
pipis berlapis
Lapisannya banyak dan susunannya rapat
sekali, fungsi sebagai pelindung dan sekresi, terdapat di jaringan epitelium.
b. Epitel silindris (columnar)
Epitel
silindris ialah epitel yang bentuk selnya batang atau silindris dengan nukleus
berada hampir dekat dengan dasar.
Berdasarkan
struktur dan lapisan penyusunannya epitel silindris dibedakan menjadi tiga
jenis, yaitu:
Ø Epitel
silindris selapis
Lapisannya satu lapis berbentuk
silindris, fungdinya sebagai penyerapan nutrisi di usus, sekresi dan absorbs,
terdapat dijaringan epitelium.
Ø Epiel
silindris berlapis
Lapisannya banyak, fungsinya sebagai
pelindung dan sekresi, terdapat di
jaringan epitelium.
Ø Epitel
silindris berlapis semu bersilia.
Fungsi sebagai sekresi, proteksi
perlindungan partikel yang ada diatasnya, terdapat dijaringan epitelium.
c. Epitel kubus
Ialah
epitel yang selnya berbentuk kubus dengan nukleus berbentuk bulat besar di
bagian tengah sel. Seperti pada epital pipih, epitel kubus dibedakan
berdasarkan lapisan penyusunannya menjadi dua jenis, yaitu:
Ø Epitel kubus
selapis
Lapisannya satu berbentu kubus, fungsi
sebagai pelindung dan sekresi, terdapat dijaringan epitelium.
Ø Epitel
kubus berlapis banyak
Lapisannya banyak, fungsi sebagai
pelindung gesekan dan pengelupasan, absorpsi dan sekresi, terdapat dijaringan
epitelium.
d. Epitel transisi
Ialah
bentuk epitel berlapis banyak yang sel-selnya tidak dapat dikelompokkan
berdasarkan bentunya. Hal tersebut disebabkan ketika jaringannya menggelembung
bentuknya akan berubah, misalnya pada kandung kemih yang berisi urine, jaringan
epitel akab berbentuk kuboid berlapis seperti dadu atau dilindris, jika kandung
kemih sudah tidak berisi urine, maka jaringan epitel nya akan berubah menjadi
sel epitel pipih berlapis.
·
Jaringan
ikat
Adalah
jaringan yang berfungsi mengikat jaringan-jaringan lain menjadi satu, dan
berasal dari perkembangan mesenkim dari mesoderm. Jaringan ikat biasa berfungsi
untuk melindungi jaringan dan organ dan mengikat sel-sel untuk membentuk
jaringan dan membentuk organ, menyimpan
energi dan sirkulasi. Berbeda dengan jaringan epitel, jaringan
ikat terdiri atas sel-sel yang jarang serta tersebar di dalam matriks
eksteraseluler. Sel-sel tersebut memproduksi dan menyekresikan matriks yang
biasanya berupa jaringan berserat yang berada di dalam cairan, jeli atau
padatan. Selain sel, terdapat komponen lain yang membangun jaringan ikat, yaitu
serabut dan substansi dasar. Jadi secara lengkap komponen yang membangun
jaringan ikat yaitu sel-sel, serabut dan subtensi dasar.
Komponen penyusun jaringan ikat terdiri
dari:
1)
Makrofag, bertugas memakan kuman/zat asing yang masuk ke dalam jaringan,
dan terdapat dekat pembuluh darah.
2) Fibroblas, protein berbentuk
serat yang berfungsi sebagai bakal/bahan pembentuk matriks jaringan ikat.
3) Sel tiang (mast cell), berfungsi
sebagai penghasil heparin untuk pembekuan darah dan histamin sebagai peningkat
permeabilitas kapiler darah.
4) Sel lemak (adipose cell), adalah
sel yang terspesialisasi untuk menyimpan lemak.
5) Sel darah merah
6) Sel darah putih
7) Melanosit, berfungsi untuk
menghasilkan zat melanin (pigmen) pada kulit.
8) Matriks, komponen cair pengisi
jaringan ikat yang terdiri dari serabut dan bahan dasar yang menyebabkan
matriks menjadi lentur.
9) Serat kolagen, berwarna putih,
dengan daya regang tinggi dan elastisitas rendah.
10) Serat elastik, berwarna kuning, daya
elastisitas tinggi.
11) Serat retikuler, berbentuk
jaring, elastisitas rendah, dengan bahan penyusun yang sama dengan kolagen
namun lebih tipis. Fungsinya adalah sebagai pengikat antar jaringan ikat lain.
Jaringan ikat terbagi atas beberapa
macam jaringan yaitu:
a)
Jaringan
Ikat longgar atau areolar
Adalah jaringan yang
seratnya lebih longgar, komposisi bahan dasar matriksnya lebih banyak, sel
penyusunnya lebih sedikit. Terdiri dari matriks yang mengandung serat kolagen,
retikuler dan elastin. Jarinngan ikat terdiri dari beberapa sel yaitu sel
makrofag, sel plasma dan sel tiang. Jaringan ini terdapat di selaput perut,
saluran pencernaan, pembungkus pembuluh darah, akson saraf dan kulit.
Fungsi dari jaringan ini adalah:
· Memberi bentuk organ dalam.
· Menyelubungi serat otot.
· Merekatkan jaringan di bawah kulit.
· Membentuk membran mesentrium
pada rongga perut yang mengatur posisi organ dalam.
b)
Jaringan
lemak atau adipose
Jaringan adipose ialah
jaringan yang menyimpan lemak dalam jumlah banyak serta membungkus rapat
sel-sel adiposum yang terdapat di matriks. Komponen yang membangun jaringan
adiposa adalah sel fibroblas, sedikit mastosit, serta serabut kolagen dan
elastin. Jaringan adipose banyak
di temukan di epidermis kulit, sumsum tulang belakang, serta sekitar sendir dan
ginjal. Ciri-ciri dari jaringan ini adalah tersusun atas sel-sel lemak yang
tidak membentuk lemak atau matriks. Jaringan ini terdapat pada seluruh bagian
tubuh, dibawah kulit, sekitar persendian, dan disekitar organ-organ dalam.
Jaringan ini berfungsi sebagai:
· Bantalan
untuk melindungi organ-organ tubuh dari benturan
· Persediaan
cadangan makanan
· Pengatur
suhu badan
c)
Jaringan
ikat padat atau fibrosa
Berfungsi sebagai
penghubung organ-organ dalam tubuh. Ciri-ciri dari jaringan ini adalah
didominasi oleh serat kolagen karena itu bersifat tidak elastis dan tersusun
dari sel-sel fibroblas.
Jaringan ikat padat terdiri dari 2
jenis, yaitu:
1)
Jaringan ikat padat teratur
Misalnya
ligament yaitu penghubung tulang dengan tulang dan tendon yaitu penghubung otot
dengan tulang.
2)
Jaringan ikat padat tidak teratur
Pembungkus
tulang dan lapisan dermis kulit.
d)
Kartilago
atau jaringan tulang rawan
Jaringan tulang rawan
ialah Jaringan ikat pembentuk materi rangka yang kuat, tetapi fleksibel serta
mengandung serabut kolagen berlimpah yang tertanam pada substansi yang kasar. Sel-sel
penyusun jaringan kartilago berasal dari kondroblas yang menghasilkan kondrosit. Kondrosit mensekresikan matriks yang disebut kondrin. Sel kondrosit terletak
dalam ruang yang disebut lacuna.
Jaringan tulang rawan dibedakan menjadi
tiga macam, yaitu:
a)
Rawan hialin adalah rawan yang paling
umum dalam tubuh misalnya pada orang dewasa rawan hialin banyak terdapat di
dinding pernapasan, rusuk dan persendian tulang.
b)
Rawan elastis terdapat di daun telinga,
dinding saluran telinga luar, epiglotis dan saluran Eustachius (di dalam
telinga).
c)
Rawan fibroblas terdapat simfibis pubis,
keping-keping di antara tulang vertebrata daerah pertemuan antara tendon dengan
tulang.
Sel-sel
penyusun jaringan tulang berasal dari osteoblas
yang menghasilkan osteosit.
Osteosit mensekresikan matriks yang disebut osteon. Tulang juga dapat terbentuk dari osifikasi atau kalsifikasi
kartilago.
Struktur
jaringan tulang sejati atau disebut sistem
Havers:
·
Saluran
Havers (saluran pusat), berisi pembuluh darah
dan saraf.
·
Lakuna, ruang tempat osteosit terletak.
·
Kanalikuli, struktur penghubung osteosit yang satu dengan osteosit lain.
·
Lamella, lapisan kosentris matriks yang keras dan kuat.
·
Matriks,
tersusun atas serabut kolagen dan mineral kalsium dan fosfor.
·
Jaringan Syaraf
Jaringan
saraf berfungsi dalam pengintegrasian stimulasi dan mengotrol respon dari
stimulus-stimulus tersebut. Unit struktur dan fungsional jaringan saraf adalah
sel-sel saraf yang disebut dengan neuron. Badan sel mengandung inti sel
yang berada di bagian tengah dan berperan sebagai tempat pemeliharaan semua
bagian sel saraf agar daoat menjalankan fungsinya dengan baik.
Bagian-bagian jaringan syaraf:
·
Akson
adalah bagan sitoplasma sel yang mengalami pemanjangn dari badan sel dan
berperan untuk menghantarkan rangsangan dari badan sel ke sel-sel saraf lainnya.
·
Dendrit
adalah bagian akson yang memanjang dan bercabang, serta berfungsi untuk
menghantarkan sinyal dari sel-sel saraf ke badan.
·
Badan
sel (processing cell), berfungsi memproses
rangsang.
·
Sel
Schwann, berupa lemak yang berfungsi menghasilkan myelin.
·
Selubung
mielin, berfungsi melindungi akson dan memberi nutrisi.
·
Nodus
Ranvier (celah), berfungsi
mempercepat hantaran rangsangan.
·
Sinapsis, berfungsi meneruskan rangsang ke sel saraf selanjutnya.
Macam-macam
jaringan syaraf:
1) Saraf sensorik yaitu saraf yang mengirimkan rangsang dari daerah reseptor/indra
(penerima rangsang) menuju sistem saraf pusat.
2)
Saraf
interneuron yaitu saraf penghubung yang satu dengan
sel saraf yang lain.
3)
Saraf
motoric yaitu saraf yang mengirimkan rangsang dari sistem saraf pusat
menuju efektor/otot (penanggap rangsang).
Berdasarkan
bentuknya, sel syaraf dibedakan menjadi:
1) Syaraf bipolar
2) Syaraf multipolar
3) Syaraf unipolar
Sel
glia (neuroglia) adalah sel yang menunjang
kebutuhan sel-sel saraf, seperti kedudukan, nutrisi, oksigen, dan lain-lain.
Macam-macam sel glia:
1) Sel satelit (regulator zat kimia)
2) Sel Schwann (pelindung akson dan pembentuk selubung mielin)
3) Sel ependimal (melapisi sistem saraf pusat dan pengisi
cairan serebrospinal)
4) Mikroglia (fagositosis)
5) Astrosit (penyokong sel saraf)
6) Oligodendrosit (penyokong sel saraf)
·
Jaringan Otot
Jaringan
otot terdiri atas berkas-berkas sel panjang yang disebut dengan serta otot.
Jaringan
otot atau jaringan muskular adalah sekumpulan sel-sel kontraktil atau sel
yang mampu melakukan kontraksi yang tersusun seperti serat. Jaringan otot
tersusun atas sel-sel otot yang berfungsi sebagai alat gerak aktif tubuh.
Jaringan otot terdiri dari serat-serat otot yang disebut myofibril. Serabut
otot tersusun menjadi berkas paralel yang kemudian membentuk otot. Otot dapat
bekerja secara aktif dengan cara kontraksi (memendek) dan relaksasi (memanjang)
dengan bantuan protein aktin (filament halus) dan protein myosin (protein
kasar). Kontraksi otot dapat berlangsung karena molekul-molekul protein yang
membangun sel otot dapat memanjang dan memendek.
Pada umumnya, jaringan otot dibedakan
menjadi:
1)
Otot rangka/lurik
Otot
rangka melekat pada tulang melalui tendon. Otot ini dapat memendek (kontraksi)
dan memanjang (relaksasi). Kemampuan otot ini menyebabkan tulang yang
dilekatinya berubah posisi, sehingga terjadi suatu gerakan tubuh. Sifat kerja
otot rangka adalah voluntari, artinya otot rangka yang dapat digerakkan dengan
kemauan kita.
Fungsi dari otot lurik
yaitu:
·
Sebagai alat gerak aktif.
·
Berkonsentrasi secara cepat dan kuat
untuk menggerakkan tulang dan tubuh
2)
Otot jantung/Miokardium
Otot
jantung adalah jaringan utama yang menyusun bagian permukaan jantung hewan
vertabrata. Sel-sel otot jantung juga berlurik-lurik, tetapi berbeda dengan sel
otot rangka karena sel otot jantung bercabang-cabang. Fungsi dari otot ini adalah
menyebabkan jantung menguncup dan mengembang sehingga darah terpompa.
3)
Otot polos/visera
Seperti
otot rangka dan otot jantung yang berluri-lurik, otot polos tidak memiliki
lurik-lurik. Itulah sebabnya jenis otot ini disebut dengan otot polos. Otot ini
bekerja secara tidak sadar (involunter)
atau dipersarafi saraf autonom, dan tidak
mudah lelah.
Fungsi dari otot polos/visera:
·
Melangsungkan gerak di luar kehendak,
contohnya gerakan zat/makanan pada saluran pencernaan.
·
Mengontrol diameter pembuluh darah dan
biji mata.
·
Sistem
Pencernaan
Pencernaan
adalah suatu proses kimia dari molekul makanan besar menjadi molekul makanan
yang lebih kecil sehingga dapat digunakan oleh sel. Proses pencernaan terjadi
ketika enzim spesifik tertentu bercampur dengan makanan.
Sistem
pencernaan (digestive system) secara umum berfungsi untuk memproses makanan
yang dicerna. Selain itu adalah untuk memberikan nutrisi untuk tumbuh dan mempertahankan
diri dan untuk menghilangkan produk limbah dari sisa pencernaan. System
digestive ini terdiri dari beberapa organ dan kelenjar yang mencerna makanan,
energi dan ekstrak nutrisi dan kemudian membuang produk samping berupa limbah
sisa pencernaan.
Fungsi
sistem pencernaan yang lainnya yaitu:
·
Ingesti
(proses mengambil makanan ke dalam sistem pencernaan dengan cara melalui mulut)
·
Mastikasi
(proses mengunyah untuk menghancurkan makanan dan mencampurnya dengan air liur)
·
Deglutition
(tindakan menelan untuk mengangkut makanan dari mulut ke perut)
·
Digestion
(memecah secara mekanis serta kimia dari makanan)
·
Absorpsi
(bagian dari molekul makanan dari usus ke dalam darah atau kelenjar getah)
·
Peristaltik
(kontraksi seperti gelombang yang memindahkan makanan melalui saluran
pencernaan)
·
Defekasi
(pembuangan limbah dicerna, disebut tinja, dari tubuh).
Organ sistem pencernaan secara garis besar dibedakan menjadi 2
kelompok yaitu:
Ø Saluran
pencernaan (tractus digestifus)
Merupakan
saluran yang kontinyu berupa tabung yang dikelilingi otot. Organ yang termasuk
didalamnya:
·
Mulut
Mulut
adalah organ pencernaan yang pertama bertugas dalam proses pencernaan makanan.
Fungsi utama mulut adalah untuk menghancurkan makanan sehingga ukurannya cukup
lebih kecil untuk dapat ditelan ke dalam perut. Proses pencernaan dimulai sejak
makanan masuk ke dalam mulut. Di dalam mulut terdapat alat-alat yang membantu
dalam proses pencernaan. Bagian alat-alat pencernaan dimulut adalah gigi,
lidah, dan kelenjar ludah (air liur). Di dalam rongga mulut terjadi proses pencernaan
makanan secara mekanik dan kimiawi.
·
Faring
Fungsi
faring adalah untuk mentransfer makanan dari mulut ke kerongkongan dan untuk
menghangatkan, melembabkan dan menyaring udara sebelum bergerak ke dalam
trakea.
·
Esofagus
Terletak antara trakea
dan tulang belakang, melewati bawah melalui diafragma dan berakhir di sfingter
esofagus bagian bawah, pembukaan cincin otot ke ujung atas perut. Fungsi utama
esofagus adalah untuk membawa makanan yang tertelan dan cairan ke perut.
·
Lambung
Lambung melakukan pencernaan
secara mekanik dan kimiawi. Pencernaan kimiawi di dalam lambung yaitu peremasan
makanan yang dilakukan oleh otot-otot dinding lambung. Sedangkan pencernaan
kimiawi dibantu oleh enzim yang dihasilkan oleh lambung.
·
Usus halus
Usus halus merupakan usus
terpanjang di dalam sistem pencernaan manusia. Panjang usus halus orang dewasa
6-8m. di dalam usus halus terjadi proses penyerapan sari-sari makanan.
·
Usus besar
Di dalam usus besar
terjadi penyerapan air dan pembusukan sisa sari sari makanan oleh bentuan
bakteri Escherichia coli.
Ø Organ
pencernaan tambahan
Organ
pencernaan tambahan ini berfungsi untuk membantu saluran pencernaan dalam
melakukan kerjanya. Organ yang termasuk didalamnya:
Gigi,
lidah, kantung empedu, beberapa kelenjar pencernaan seperti kelenjar ludah,
hati dan pankreas.
Daftar pustaka
https://id.wikipedia.org/wiki/Anatomi
diakses pada tanggal 19 April 2017 pukul 15:00
http://staffnew.uny.ac.id/upload/132326899/pendidikan/materi+kuliah+anatomi,+fisiologi,+genetika+2013.pdf
diakses pada tanggal 19 April 2017 pukul
15:30
http://www.pendidikanmu.com/2015/05/4-jenis-jaringan-pada-hewan-lengkap.html
diakses pada tanggal 19 April 2017 pukul 17:00
www.slideshare.net/nwatikah/buku-tentang-jaringan-hewan
diakses pada tanggal 19 April 2017 pikul 18:00
http://www.authorstream.com/Presentation/Riskhamaharani-1932581-bab-jaringan-hewan
diakses pada tanggal 19 April 2017 pukul 19:00
https://materi78.files.wordpress.com/2013/06/jarhw_bio2_6.pdf
diakses pada tanggal 19 April 2017 pukul 20:00
Komentar
Posting Komentar